Aku hanya
belum terbiasa sendiri tanpamu, setelah sekian lama aku terus bersamamu
membuatku tak sanggup melepaskan semuanya. Tidak, aku harus sanggup.
Bagaimanapun caranya aku harus mampu. Karena semuanya sudah tak seimbang. Aku
bertahan hanya karena egoku yang tetap mencintainya sedangkan ada satu pihak
yang tak seperti itu. Sesungguhnya itu adalah kode dimana kita disuruh untuk
pergi. Pada dasarnya semua ini masih bisa berjalan mulus, hanya saja yang
dicintai tak lagi mencintai. Hehe, semua sudah menjadi cerita. Cerita yang akan
menjadi kenangan, yang selalu kutanamkan dalam hati bahwa aku pernah sangat
mencintaimu. Aku sadar semua tak akan bisa menjadi baik, semua akan menjadi
buruk. Ketika aku tahu bahwa kau pergi jauh dan tak kembali, tentu itu sangat
membuatku terluka. Tapi mau tak mau aku harus merelakannya. Tentu saja
merelakan kau pergi bersama orang yang saat ini membuat kau nyaman. Mungkin
nyamannya lebih baik dari nyamanku. Sehingga kau pergi dan tak lagi
memandangku. Aku ingin melihat candamu yang dulu, yang pernah terlihat olehku
saat kau masih bersamaku. Tapi itu tak pantas lagi untuk dikenang karena kau menyuruhku
untuk tak mengingatnya. Ketika kau berkata untuk tidak akan bersamaku lagi dan
menghapus semuanya, sesungguhnya saat itulah aku semakin terluka. Dan terlebih
lagi yang semakin membuatku terluka adalah ketika kau bercerita tentang
bagaimana kau bahagianya dekat bersama wanita lain. Sungguh kenyataan itu
sangat pahit. Tapi, mau tak mau lagi-lagi aku harus terima. Mengerti bagaimana
kamu yang dulu bukan berarti aku akan mengerti kamu yang sekarang. Karena
kapasitas kita yang berbeda tak lagi membuat kita menyatu.
Allah marah
dengan kita karena terlalu mencintai, sehingga Allah memisahkan kita dengan
cara yang menyakitkan. Ini pelajaran, dimana suatu saat kita harus mengerti
arti dicintai. Arti dimana dicintai itu lebih baik dari pada mencintai. Saat ini
aku berusaha untuk tegar, mengikhlaskan kamu berasama orang yang kamu cintai.
Berat? Pasti, menyakitkan? Jelas! Tapi ini semua takdir, dimana aku dan kamu
tak bisa bersatu. Kita akan menjadi orang asing yang saling tak kenal. Kita
akan menjauh menjadi orang yang tak perduli. Semua menjadi terbalik. Semua tak
bisa disamakan lagi menjadi yang dulu ketika cinta, sayang, dan perhatian
menyatu. Aku hanya akan menjadi orang yang mencintaimu dalam diam. Biarkan aku
merasa sakit ketika melihatmu bahagia dengan wanita pilihanmu. Biarkan aku
menangis menahan perihnya mencintaimu. Karena aku tau Tuhan tak pernah tidur,
ia akan mendengar do’aku disaat aku lelah mencintaimu. Sungguh tak sanggup
bagiku harus membayangkan kita menjadi dua orang asing yang tak saling perduli.
Aku tak tau bagaimana rasanya mematikan rasa ini untuk membuatku lepas dari
bayang-bayangmu. Ajarkan aku untuk ikhlas sayang, jika kau mengajarkan aku
untuk jangan mengingatnya aku tak bisa. Karena semuanya terlalu indah. Aku
sungguh bahagia mengenangnya walau saat mengenangmu selalu ada air mata yang
mengiringi tapi aku tak apa, akan ada hasil dimana aku akan bahagia. Walaupun
aku tau bahagiaku tak lagi bersamamu. Satu hal yang perlu kamu ketahui,
percayalah aku adalah orang yang pernah sangat tulus mencintaimu. Aku adalah
orang yang sangat menginginkanmu. Karena aku tau tak ada yang lebih baik selain
dicintai. Tapi bedanya kita adalah, kau tak pernah berfikir begitu. Hanya aku
yang terlalu sibuk mencintaimu. Hanya aku yang terlalu polos terus mempertahankanmu.
Kamu tau, kamu adalah orang kedua yang telah membuat cerita ini semakin
menarik. Tapi kamu adalah orang pertama yang membuat semuanya menjadi lebih
indah.
Kenapa aku tak bisa lagi mencintaimu? Kenapa aku
harus berhenti mencintaimu? Apa kau terlalu membenciku sehingga aku tak pantas
untuk dicintai? Apa aku tak pantas lagi untuk diperdulikan? Apa kamu tak mau
lagi merasakan indahnya ketika kita saling mencintai? Aku lelah menangis
sayang, aku ingin kamu tau bahwa aku terus menangis karenamu. Aku lelah
mencintaimu dalam diam. Aku tak tau kapan semua rasa ini akan berakhir. Jika
kamu bilang biarkan semuanya berjalan, iya aku akan membiarkan semuanya
mengalir. Tapi tentu semua ini tak akan mungkin terlupakan. Dimana ada 576 hari
saat kita bersama. Sungguh itu hari yang sangat menyenangkan. Terimakasih
karena telah mengajarkanku arti mencintai. Terimakasih karena kamu pernah
mencintaiku, yang pernah mengisi hari-hariku dengan manis penuh dengan cinta
dan sayang. Terimakasih karena pernah menjadi orang yang paling aku sayang,
yang selalu ada untukku, yang selalu berkorban untukku. Maaf jika aku terus
mengenangmu, maaf karena itu membuatmu tak nyaman. Tapi biarkanlah aku begini,
karena dengan semua ini aku tetap sadar bahwa cinta sejati itu kamu. Saat ini, saat
dimana aku menuliskan semua cerita semuanya penuh dengar air mata. Maaf aku
telah menangisimu. Ini bukan mauku, tapi ini adalah tuntutan hati dimana ia
ingin menjerit. Sayang, aku percaya cintamu dulu adalah tulus. Kita sama-sama
pernah saling mencintai dan sangat menyayangi. Maaf karena aku pernah melakukan
kesalahan yang fatal sehingga membuat hatimu hancur dan menjadikan kita dua
orang yang asing. Maaf aku telah menyakitimu. Karena aku, kau harus merasakan
sakitnya. Karena aku telah membuat kita menjadi terpisah dan tak dapat menyatu.
Maafkan aku karena menjadi penghancur.
Aku hanya ingin bercerita bersamamu bagaimana
indahnya kita dulu dan bagaimana sakitnya kita ketika bersama. Makan bersamamu,
menyuapimu, memelukmu, bercanda denganmu, menangis bersamamu dan kau yang
membasuh air mataku. Semuanya menjadi kenangan yang indah sayang. Aku yakin
walaupun kita tak dapat bersama tapi hati akan terus menuntunmu untuk terus
melihat dan merasakan cintaku. Tak apa bagiku harus melihatmu dari kejauhan.
Kau tak perlu melihatku, cukup dengan merasakan bagaimana aku disini tetap
mencintaimu.
Komentar
Posting Komentar